Sabtu, 08 Juni 2013

Jaringan Pada Hewan

DOWNLOAD MATERI : KLIK DISINI

Standar Kompetensi    :    
2. Memahami keterkaitan antara struktur dan fungsi jaringan tumbuhan dan hewan serta penerapannya dalam konteks Saling temas

Kompetensi Dasar        :
2.2 Mendeskripsikan struktur jaringan hewan Vertebrata dan mengkaitkan dengan fungsinya

Indikator Pencapaian Kompetensi
• Menggambar berbagai jenis jaringan pada hewan berdasarkan pengamatan mikroskopis
• Mendeskripsikan struktur dan fungsi berbagai jaringan pada hewan
• Menjelaskan hubungan antara jaring, organ, dan sistem organ

PENDAHULUAN
Jaringan adalah kumpulan sel yang memiliki bentuk dan struktur yang sama untuk fungsi tertentu. Ilmu yang mempelajari jaringan disebut histologi. Pada hewan dan tumbuhan bersel banyak yang berkembang biak secara seksual, zigot yang merupakan hasil fertilisasi akan membelah berulang kali, dan akan menghasilkan jaringan embrional atau jaringan meristem pada tumbuhan. Dalam pembelahan itu sel-selnya akan mengalami perubahan bentuk maupun fungsi. Proses inilah yang disebut spesialisasi. Dari jaringan embrional selanjutnya dapat dibentuk jaringan-jaringan lain. Perubahan bentuk dan susunan jaringan embrional menjadi jaringan jaringan lain disebut proses diferensiasi.

MACAM MACAM JARINGAN PADA HEWAN
1. Jaringan Epithel
Jaringan epithel adalah jaringan yang melapisi permukaan tubuh atau organ tubuh, baik permukaan dalam maupun permukaan luar. Epithel yang melapisi permukaan dalam dari saluran disebut endotelium. Jaringan epithel ini pun bermacam-macam dilihat dari bentuk, susunan, dan fungsinya.
 Jaringan pada hewan dan manusia Jaringan pada hewan dan manusia Jaringan pada hewan dan manusia
 Jaringan pada hewan dan manusia Jaringan pada hewan dan manusia Jaringan pada hewan dan manusia

a.   Berdasarkan bentuk dan susunannya

      1).Epithel berlapis tunggal, terdiri atas:
  • Epithel pipih berlapis tunggal: misalnya, epithel peritornium dan epithel pembuluh darah.
  • Epithel kubusberlapis tunggal: terdapat pada kelenjar ludah dan kelenjar tiroid.
  • Epithel silindris berlapis tunggal: misalnya terdapat pada ventrikulus (lambung) dan intestinum (usus).
      2). Epithel berlapis banyak, terdiri atas:
  • Epithel pipih berlapis banyak: misalnya, yang melapisi rongga mulut dan rongga hidung
  • Epithel silindris berlapis banyak: misalnya epithel yang terdapat pada kerongkongan
  • Epithel kubus berlapis banyak: misalnya epithel yang membentuk kelenjar
      3). Epithel silindris bersilia: misalnya, yang melapisi saluran     pernapasan (trakhea)
           dan saluran sperma
      4).Epithel transisional: misalnya epithel yang melapisi bagian dalam kandung kemih.

b. Berdasarkan fungsinya
  1. Sebagai pelindung/proteksi: epithel yang berperan sebagai penutup sekaligus sebagai pelindung jaringan yang terdapat di sebelah bawahnya.
  2. Sebagai kelenjar:
    • Kelenjar eksokrin: menghasilkan getah yang dialirkan melalui saluran, misalnya: kelenjar keringat dan kelenjar air liur.
    • Kelenjar endokrin/kelenjar buntu: menghasilkan getah yang langsung dialirkan ke darah secara difusi. Misalnya, kelenjar adrenal, kelenjar tiroid, dan lain-lain.
  3. Penerima rangsangan (reseptor); misalnya, epithel yang terdapat di sekitar indera. Epithel yang bertugas menerima rangsangan disebut epithel 

 2. Jaringan Ikat
Sesuai dengan namanya, jaringan ikat berfungsi sebagai pengikat, penyokong, serta penghubung satu jaringan dengan jaringan yang lainnya. Jaringan ikat tidak terdapat pada permukaan luar tubuh. Jaringan ikat mengandung banyak pembuluh darah, kecuali pada tulang rawan. Berbeda dengan sel epitel, populasi sel-sel jaringan ikat lebih jarang dan menyebar di dalam matriks. Pada umumnya, matriks terdiri atas jaringan-jaringan serabut yang melekat dalam bahan dasar berupa cairan, gel, atau solid.

Matriks pada jaringan ikat memiliki jalinan yang bergantung pada serabut yang dimilikinya. Berikut ini beberapa serabut yang menyusun jaringan ikat, yaitu
a. serabut kolagen, 
Serabut kolagen memiliki daya regang sangat tinggi dengan elastisitas yang rendah. Serabut kolagen terbuat dari protein kolagen
b.serabut elastin , 
Serabut elastin memiliki elastisitas tinggi. Namun, serabut elastin daya elastisitasnya akan semakin berkurang seiring dengan pertambahan usia seseorang.
c. dan  serabut retikuler
Serabut retikuler mirip dengan serabut kolagen hanya ukuran serabutnya lebih pendek dibandingkan dengan serabut kolagen.

Sel-sel jaringan ikat yang menyusun jaringan ikat antara lain yaitu:
  1. fibroblast, berfungsi untuk mensintesis protein yang menyusun serat matriks
  2. makrofag, berfungsi dalam hal fagositosis me”makan” sel bakteri
  3. sel darah,  berfungsi untuk sirkulasi gas dan makanan, juga pertahanan tubuh terhadap antigen
  4. sel tiang,berfungsi menghasilkan histamin  dan heparin., Histamin berperan dalam meningkatkan permeabilitas membran bagi sel darah putih untuk dapat melakukan diapedesis ke jaringan yang diserang antigen. Heparin berperan daam anti koagulan dengan mekanisme menghambat pembentukan trombin dari protrombin.
  5. sel lemak, sel yang berfungsi untuk menyimpan lemak

Jaringan ikat dapat dikelompokkan dalam enam kelompok utama, yaitu jaringan ikat longgar ,  jaringan lemak ,  jaringan ikat padat ,  jaringan tulang rawan ,  jaringan tulang , dan  jaringan ikat darah  (Campbell,  et al , 2006: 417)

a. Jaringan Ikat Longgar
Jaringan ikat longgar merupakan jaringan ikat yang paling banyak tersebar dalam tubuh hewan vertebrata. Jaringan ini mengikat jaringan epitel dengan jaringan di bawahnya dan menjaga organ-organ pada tempatnya. Selain itu, jaringan berfungsi juga sebagai tempat penyimpanan air, glukosa, dan garam-garam untuk sementara waktu.

b. Jaringan Lemak
Jaringan ini tersusun atas sel-sel lemak. Setiap sel lemak berisi tetes lemak (fat droplet). Jaringan lemak banyak ditemukan di bagian bawah lapisan kulit. Jaringan ini berfungsi sebagai makanan cadangan dan mencegah kehilangan panas berlebih dari tubuh.

c. Jaringan Ikat Padat
Penyusun utama jaringan ikat padat adalah serabut kolagen. Oleh karena itu, sifat jaringan ini fleksibel dan tidak elastik. Berdasarkan struktur serabutnya, jaringan ikat padat dapat di-kelompokkan menjadi jaringan ikat padat teratur dan  jaringan ikat padat tidak teratur. Jaringan ikat padat teratur menghubungkan antara otot dan tulang (tendon), serta menghubungkan tulang dengan tulang (ligamen). Sementara itu, jaringan ikat padat tidak teratur terdapat di kulit.

d. Jaringan Tulang Rawan
Jaringan tulang rawan merupakan bentuk khusus dari jaringan ikat padat. Jaringan tulang rawan memiliki matriks yang elastis dan tebal dengan sel-sel tulang rawan (kondrosit) terletak dalam kantung-kantung (lakuna) di dalam matriks. Kelenturan dan kekuatan jaringan tulang rawan diperoleh dari gabungan antara serabut kolagen dan matriksnya yang bercampur dengan kondrin  (sejenis protein). Berdasarkan susunan serabutnya, jaringan tulang rawan dapat digolongkan sebagai berikut.
  1.  Tulang rawan hialin, serabutnya tersebar dalam anyaman yang halus dan rapat. Contohnya, ujung-ujung tulang rusuk yang menempel ke tulang dada.
  2. Tulang rawan elastik, susunan sel dan matriksnya mirip dengan tulang rawan hialin. Namun, anyaman serabutnya tidak sehalus dan serapat tulang rawan hialin. Contohnya, cuping telinga, laring, dan epiglotis.
  3. Tulang rawan fibrosa, matriksnya disusun oleh serabut kolagen yang kasar dan tidak beraturan. Contohnya, di cakram antartulang belakang dan simfisis pubis (pertautan tulang kemaluan).
e. Jaringan Tulang
Tulang termasuk jaringan ikat yang terdiri atas sel tulang ( osteosit ). Matriks intraseluler dari osteosit mengalami mineralisasi sehingga permukaannya sangat keras. Substansi mineral tersebut disimpan dalam suatu lapisan tipis yang disebut lamela. Beberapa lamela mengelilingi suatu saluran berisi pembuluh darah yang disebut  saluran Havers . Keseluruhan lamela dan saluran Havers membentuk  sistem Havers . Struktur jaringan tulang yang keras sesuai dengan fungsi sebagai pemberi bentuk tubuh, penyusun rangka tubuh, dan pelindung alat-alat vital tubuh.

f. Jaringan Darah
Jaringan darah merupakan jaringan ikat yang sangat khusus. Jaringan darah terdiri atas tiga komponen, yaitu  eritrosit  (sel darah merah),  leukosit (sel darah putih), dan  trombosit  (keping darah). Jaringan ini berfungsi sebagai alat transportasi yang menopang kelangsungan hidup manusia.

Selain darah, tubuh juga mempunyai jaringan yang mirip jaringan darah, yaitu peredaran limfatik. Peredaran limfatik, memiliki komponen seluler berupa limfosit dan granulosit. Jaringan ini berfungsi untuk transpor lemak
dan protein dari satu jaringan ke jaringan yang lain.

Jaringan otot berfungsi sebagai alat gerak aktif. Jaringan otot tersusun atas sel-sel otot yang tugasnya menggerakan berbagai bagian tubuh. Kemampuan menggerakkan berbagai organ tubuh ini disebabkan kemampuan jaringan otot untuk berkontraksi. Kemampuan kontraksi ini sangat dimungkinkan karena sel-sel otot mengandung protein kontraksi yang memanjang dan mengandung serabut-serabut halus disebut miofibril. Miofibril terdiri atas protein miosin dan aktin.
3.  Jaringan Otot
Macam-macam jaringan otot
Pada Vertebrata dikenal 3 macam jaringan otot, yaitu:
1.      Otot polos



Mempunyai miofibril yang homogen, merupakan otot tidak sadar, terdapat pada dinding saluran pencernaan dan dinding pembuluh darah.
2.      Otot lurik



Mempunyai miofibril yang heterogen, merupakan otot sadar berinti lebih dari satu yang terletak di bagian pinggir, terdapat pada rangka.
3.      Otot jantung



Mempunyai miofibril yang heterogen, tetapi tergolong dalam otot tak sadar, serabut-serabut ototnya dapat bercabang-cabang, intinya satu terletak di tengah-tengah.
Secara ringkas ketiga otot di atas dapat dibandingkan seperti Tabel di bawah ini:
Pembeda
Otot Polos
Otot Lurik
Otot  Jantung
Tempat
Dinding  jerohan
Melekat pada rangka
Dinding jantung
Bentuk Serabut
Memanjang,  berbentuk, ujung lancip
Memanjang, seledris, ujung tumpul
Memanjang, silidris, bercabang dan menyatu
Jumlah Nukleus
Satu
Banyak
Satu
Letak Nukleus
Tengah
Tepi
Tengah
Garis Melintang
Tidak ada
Ada
Ada
Kecepatan Kontraksi
Paling lambat
Paling cepat
Lambat
Kemampuan Kontraksi
Lama
Sebentar
Sedang
Tipe Kontrol
Tidak menurut kehendak
Menurut Kehendak
Tidak menurut kehendak


4. Jaringan saraf
Jaringan saraf tersusun atas sel-sel saraf atau neuron. Jaringan saraf berfungsi untuk mengatur dan mengkoordinasi segala aktivitas tubuh. Sel saraf terdiri atas badan sel yang memiliki banyak cabang. Cabang-cabang inilah yang menghubungkan sel saraf yang satu dengan sel saraf lainnya sehingga terbentuk jaringan saraf. Ada tiga macam sel saraf, yaitu sel saraf motorik, sel saraf sensorik, dan sel saraf penghubung. Jaringan saraf terdapat di otak, sumsum tulang belakang, dan di urat saraf. Sel saraf mempunyai kemampuan iritabilitas dan konduktivitas. Iritabilitas, yaitu kemampuan sel saraf untuk merespon terhadap perubahan lingkungan. Konduktivitas merupakan kemampuan jaringan saraf membawa impuls-impuls saraf atau pesan.



Bagian-bagian jaringan saraf
  1. Dendrit, yaitu juluran sitoplasma yang relatif pendek dari badan sel yang berfungsi membawa rangsangan ke badan sel.
  2. Badan sel, yaitu bagian sel saraf yang mengandung inti (nukleus) dengan nukleolus di tengahnya. Sitoplasmanya bergranula, berasal dari retikulum endoplasma yang disebut Badan Nissl. Badan sel saraf terletak di pusat saraf dan di ganglion. Ganglion adalah kumpulan badan sel saraf. Ganglion terletak di tempat-tempat tertentu, seperti di kiri dan kanan sumsum tulang belakang.
  3. Neurit (akson), yaitu juluran sitoplasma yang panjang dari badan sel yang berfungsi membawa rangsangan dari badan sel ke neuron lain. Neurit memiliki selubung yang terdiri dari selubung myelin dan selubung neurilema.
  • Selubung myelin merupakan selubung yang langsung membungkus neurit. Berfungsi sebagai isolator dan juga berperan sebagai nutritif terhadap neurit. Selubung myelin tidak membungkus neurit secara kontinu tetapi membuat interval antara 80 - 600 mikron, membentuk nodus ranvier. Di daerah interval ini neurit tidak memiliki selubung myelin, tapi langsung dibungkus oleh selubung Schwann. 
  • Selubung neurilema (selubung Schwann) terdiri dari sel-sel Schwann yang menghasilkan myelin. Berfungsi dalam regenerasi neurit dan dendrit yang rusak. Antara neuron satu dengan neuron yang lain saling berhubungan. Tempat hubungan itu disebut sinapsis.

6 komentar:

  1. masyaallah mas alpin, budayakan membaca dulu baru berkomentar, kok bisa bilang pelit, padahal sudah saya sediakan link download materinya.....
    tapi tetep saya ucapkan terimakasih, atas kunjungannya

    BalasHapus
  2. Sangat membantu untuk persiapan ujian sesok...😊😊😊

    BalasHapus
  3. thanks atas materinya bermanfaat di mata oelajaran IPA saya

    BalasHapus