Misteri Anteater (trenggiling raksasa) Mungil Lahir Tanpa Ayah
Archie lahir tanpa ada ayah yang membuahi induknya. Lalu, fenomena apa yang sesungguhnya terjadi?
Petugas di Kebun Binatang LEO Zoological Center,
Greenwich, Connecticut, Amerika Serikat, dibuat bertanya-tanya atas
kelahiran bayi anteater raksasa, Archie. Sebabnya, Archie lahir dari
induk bernama Armani tanpa diketahui memiliki ayah untuk proses
pembuatan dirinya.
Sebelumnya, Armani memiliki pasangan bernama Alf. Dari keduanya lahir
satu anak bernama Alice. Namun karena anteater raksasa jantan memakan
keturunannya sendiri, maka Armani dan Alice dipisahkan dari Alf.
Tapi sebelum keluarga kecil ini bisa disatukan kembali, Armani tanpa disangka melahirkan lagi bayi yang dinamai Archie.
Kehamilan Armani memunculkan kemungkinan adanya parthenogenesis. Di
mana hewan yang lahir lewat parthenogenesis tidak memiliki ayah. Embrio
tumbuh dan berkembang tanpa adanya proses fertilisasi.
Meski proses ini terdengar mustahil, hal tersebut sudah biasa di
dunia hewan. Menurut para pakar, proses ini bisa terjadi karena absennya
kehadiran kaum pejantan.
Parthenogenesis umum terjadi di dunia invertebrata seperti kutu air,
serangga parasit, dan lebah. Juga dialami beberapa tipe hewan vertebrata
seperti ikan, amfibi, bahkan burung. Meski proses parthenogenesis di
masing-masing spesies ini berbeda, kesemuanya mampu menghasilkan
keturunan yang sehat.
Kembali ke Archie, petugas kebun binatang di LEO yakin jika bayi
anteater raksasa ini merupakan hasil dari embryonic diapause. Proses
embryonic diapause memungkinkan betina sebagai induk menempatkan telur
yang sudah dibuahi dalam rahim dan "menunda" perkembangannya.
Jika kondisi lingkungan tidak memungkinkan, si induk bisa mencegah
bakal anaknya berkembang untuk waktu yang lama. Uniknya, proses
embryonic diapause pada Archie belum pernah diteliti para pakar untuk
terjadi pada spesiesnya.
Spesies terdekat dengan anteater raksasa yang mengalami embryonic
diapause dan pernah diteliti adalah armadilo. Dengan demikian, Archie
sebenarnya memiliki ayah untuk proses pembuatannya. Hanya saja para
petugas di LEO tidak mengetahui kapan hal tersebut terjadi.
Sumber : National Geographic Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar