BEGONIA, YANG INDAH DAN BERKASIAT
Sebanyak 313 jenis begonia koleksi Kebun Raya Eka Karya Bedugul, Bali,
kini jadi yang terlengkap di dunia dan mudah dinikmati di sebuah Taman
Begonia seluas 700 meter persegi. Begonia satu-satunya tumbuhan dengan
daun tak simetris, sekaligus tanaman hias yang belum banyak dilirik.
Begonia
(Begoniaceae) sebagai tanaman hias memang belum populer di Indonesia.
Namun, tanaman ini diminati di beberapa negara sampai-sampai banyak
terbentuk asosiasi penggemar begonia,” kata Hartutiningsih, peneliti
begonia pada Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia (LIPI), awal April 2013, di Kebun Raya Eka Karya
Bedugul, Bali.
Ciri-ciri spesifik helai daun yang tak simetris
(begoniifolia) menjadi salah satu eksotisme begonia, selain corak dan
warna-warninya. Begonia alam tumbuh liar di habitat berair seperti
sekitar sungai. Beraneka jenis begonia juga mudah dijumpai di sekitar
air terjun.
Keragaman begonia di dunia diperkirakan ada 1.600
jenis, tersebar di kawasan tropis dan subtropis. Menurut Hartutiningsih,
di Indonesia terdapat lebih dari 200 jenis begonia.
Begonia alam
diketahui di Pulau Jawa ada 15 jenis, Sumatera (35), Kalimantan (40,
Sulawesi (20), dan Papua (70). Begonia alam tumbuh di hutan tropis basah
pada dataran rendah hingga pegunungan 2.400 meter di atas permukaan
laut.
Pengoleksian
Pengoleksian begonia
di Eka Karya diawali tahun 2001. Usaha 8 tahun itu menjadikan koleksi
Kebun Raya berketinggian 1.250 mdpl itu terlengkap di dunia. ”Bukan kami
yang menyatakan koleksi begonia ini terlengkap di dunia,” kata
Hartutiningsih.
Berdasar tulisan Hoover (2008) pada World Center
of Begonia, Kebun Raya Bali memiliki koleksi begonia terlengkap di
dunia. Di Eka Karya, pengoleksian begonia diawali dari lima jenis saja.
Demi
meningkatkan jumlah koleksi, antara lain dilakukan eksplorasi flora ke
sejumlah pulau dan pertukaran biji dengan kebun raya lain. Kebun raya
itu di antaranya Jardin Botanic Garden (BG), Perancis; Glassgow BG,
Skotlandia; Queen Sirikit BG, Thailand; Tubingen BG, Jerman; American
Begonia Society Tonkawa, Amerika Serikat; dan New England Tropical
Conservatory, Inggris.
Dari 313 koleksi begonia, terbagi 100
jenis begonia alam dan 213 jenis begonia eksotik sebagai hasil
persilangan. Penambahan koleksi terbanyak terjadi pada periode 2006-2009
dari eksplorasi di Pulau Sulawesi dan Papua. Di Papua, eksplorasi
dilakukan di Cagar Alam Pulau Batanta Barat, Kabupaten Raja Ampat, Papua
Barat.
Hasil deskripsi ilmiah, hingga kini diketahui 20 jenis
baru yang dipublikasikan pada jurnal-jurnal internasional. Jenis lain
masih banyak yang belum dideskripsikan ilmiah.
Penelitian kawin
silang juga dilakukan untuk menghasilkan jenis begonia baru dengan
penampilan fisik menarik dan lebih baik dari induknya, unik, serta
mempunyai daya tahan lebih kuat. Perkawinan silang dilakukan dengan
penyerbukan silang. Begonia umumnya menyerbuk sendiri.
Tahun
2005, Hartutiningsih menyilangkan Begonia acetosa dan Begonia listada.
Kultivar baru diberi nama begonia Tuti Siregar. ”Tuti” panggilan
Hartutiningsih, sedangkan ”Siregar” nama suaminya, Mustaid Siregar,
Kepala Kebun Raya Bogor. Kultivar baru ini sudah terdaftar di American
Begonia Society.
Persilangan buatan dilanjutkan tahun 2007,
antara bunga betina Begonia puspitae dan bunga jantan Begonia
pasamanensis yang menghasilkan begonia Lovely Jo. Daunnya unik berbentuk
bulat telur melebar seperti jantung hati (love), asimetris, berwarna
hijau muda, dan berambut.
Jenis baru itu mendapat Hak
Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) dari Pusat Perlindungan Varietas
Tanaman dan Perizinan Pertanian, Kementerian Pertanian. Tahun 2013,
dijadwalkan Uji BUSS berupa Kebaruan, Keunikan, Keseragaman, dan
Kestabilan.
Tanaman obat
Kekhasan begonia menjadikannya tanaman hias potensial. Beberapa di antaranya malah berpotensi jadi tanaman obat.
Menurut
Hartutiningsih, saat ini masih dikerjakan penelitian beberapa jenis
begonia sebagai tanaman obat yang diduga dapat menyembuhkan beberapa
penyakit. Penyakit itu di antaranya demam dan penyakit kelamin sipilis.
Ada juga yang mengandung zat pencahar atau obat sakit perut.
Begonia
glabra diduga berkhasiat sebagai obat penyembuh luka baru. Daun,
batang, dan bunganya mengandung saponin. Daunnya mengandung tanin,
sedangkan batang dan bunganya mengandung flavonoida dan polifenol.
Begonia fimbristipula
berkhasiat menurunkan panas/demam, sebagai obat batuk, dan obat sakit
pada waktu datang bulan. Jenis ini pula yang sudah diolah menjadi
minuman segar berupa teh agak pahit dari China.
Begonia multangula dan Begonia robusta dengan nama lokal hariang dipakai masyarakat Sunda di Jawa Barat sebagai pengganti asam untuk sayur. Begonia baliensis
Girmansyah sumber obat tradisional untuk menghilangkan batuk dan
melegakan tenggorokan. Itu mengandung senyawa aktif yang dapat
menghambat pertumbuhan bakteri Bacillus subtilis dan Pseudomonas aeruginosa.Tak hanya eksotis. Begonia pun menyimpan banyak manfaat lain. Ilmu pengetahuan yang bisa mengungkap itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar