1. Melakukan percobaan pertumbuhan dan
perkembangan pada tumbuhan
1.1 Merencanakan percobaan pengaruh luar terhadap pertumbuhan tumbuhan
Indikator Pencapaian Kompetensi
· Menemukan adanya gejala pertumbuhan dan perkembangan
· Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan pada tumbuhan
· Merumuskan masalah berdasarkan gejala pertumbuhan yang ditemukan
· Merumuskan hipotesis dari rumusan masalah yang sudah dirumuskan
· Merumuskan variabel penelitian untuk menguji hipotesis
· Menyusun unit-unit penelitian
· Membuat tabel pengamatan
· Menyusun rencana penelitian tertulis
MATERI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
1. PENGERTIAN
Pertumbuhan
adalah proses kenaikan massa dan
volume yang irreversible (tidak kembali ke asal) karena adanya tambahan
substansi dan perubahan bentuk yang terjadi selamaproses tersebut. Selama
pertumbuhan terjadi pertambahan jumlah dan ukuran sel. Pertumbuhan dapat diukur
serta dinyatakan secara kuantitatif. Alat untuk mengukur pertumbuhan disebut auksanometer
Perkembangan adalah proses menuju tercapainya kedewasaan atau tingkat
yang lebih sempurna. Perkembangan tidak dapat dinyatakansecara kuantitatif.
Perkembangan merupakan proses yang berjalan sejajar dengan pertumbuhan. Pada tanaman dapat ditunjukkan dengan mulai tumbuhan bunga sebagai alat reproduksi
2. TAHAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN
Tumbuhnya tanaman melalui beberapa tahapan. Tahapan-tahapan pertumbuhan tanaman, yaitu sebagai berikut:
1). Perkecambahan
Perkecambahan adalah munculnya
plantula (tanaman kecil) dari dalam biji yang merupakan hasil pertumbuhan dan
perkembangan embrio. Pada perkembangan embrio saat berkecambah, bagian plumula
tumbuh dan berkembang menjadi batang, sedangkan radikula menjadi akar. Tipe
perkecambahan ada dua macam, tipe itu sebagai berikut.
a. Tipe perkecambahan di atas tanah
(Epigeal)
Tipe ini terjadi, jika plumula dan kotiledon muncul di atas permukaan tanah
Contoh: perkecambahan kacang hijau (Vigna radiata)
Tipe ini terjadi, jika plumula dan kotiledon muncul di atas permukaan tanah
Contoh: perkecambahan kacang hijau (Vigna radiata)
b.
Tipe perkecambahan di bawah tanah (Hipogeal)
Tipe ini terjadi, jika plumula muncul ke permukaan tanah sedangkan kotiledon tinggal di dalam tanah
Tipe ini terjadi, jika plumula muncul ke permukaan tanah sedangkan kotiledon tinggal di dalam tanah
Contoh: perkecambahan kacang kapri (Pisum sativum), Jagung (Zea mays)
2).
Pertumbuhan Primer
Merupakan pertumbuhan yang terjadi karena adanya
meristemprimer. Pertumbuhan ini disebabkan oleh kegiatan titik tumbuh
primer yang terdapat pada ujung akar dan ujung batang dimulai sejak tumbuhan
masih berupa embrio.
Pertumbuhan primer diawali dengan pembelahan sel di daerah meristem apikal. Meristem apikal terbagi atas 3 daerah yaitu daerah pembelajan, daerah pemanjangan dan daerah differensiasi
teori tentang perkembangan meristem apikal diterangkan dengan teori histogen dan teori tunika korpus
a. teori tunika korpus
teori yang menyatakan bahwa titik tumbuh akar dan batang pada tumbuhan terdiri atas 2 zona yang terpisah susunannya, yaitu tunika dan korpus.
Tunika merupak lapisan terluar, yang selanjutnya berkembang menjadi jaringan primer. Korpus adalah bagian pusat titik tumbuh yang memiliki kemampuan membelah ke segala arah.
teori tunika korpus dikemukakan oleh ahli botani Schmidt
b. Teori histogen
Titik tumbuh akar dan batang pada tumbuhan disebut dengan histogen. Histogen terdiri dari plerom (bagian pusat akar dan batang yang akan menjadi empulur dan fasis), germatogen (Lapisan terluar yang akan menjadi epidermis) dan periblem (lapisan yang akan menjadi korteks).
teori ini dikemukakan oleh Hanstein
a. teori tunika korpus
teori yang menyatakan bahwa titik tumbuh akar dan batang pada tumbuhan terdiri atas 2 zona yang terpisah susunannya, yaitu tunika dan korpus.
Tunika merupak lapisan terluar, yang selanjutnya berkembang menjadi jaringan primer. Korpus adalah bagian pusat titik tumbuh yang memiliki kemampuan membelah ke segala arah.
teori tunika korpus dikemukakan oleh ahli botani Schmidt
b. Teori histogen
Titik tumbuh akar dan batang pada tumbuhan disebut dengan histogen. Histogen terdiri dari plerom (bagian pusat akar dan batang yang akan menjadi empulur dan fasis), germatogen (Lapisan terluar yang akan menjadi epidermis) dan periblem (lapisan yang akan menjadi korteks).
teori ini dikemukakan oleh Hanstein
3. Pertumbuhan Sekunder
Merupakan pertumbuhan yang terjadi karena adanya meristem
sekunder. Pertumbuhan ini disebabkan oleh kegiatan kambium yang bersifat
meristematik kembali. Ciri-ciri jaringan meristematik ini adalah mempunyai
dinding yang tipis, bervakuola kecil atau tidak bervakuola, sitoplasma pekat
dan selselnya belum berspesialisasi. Ketika pertumbuhan berlangsung secara
aktif,sel-sel meristem membelah membentuk sel-sel baru. Sel-sel baru yang
terbentuk itu pada awalnya rupanya sama, tetapi setelah dewasa, sel-sel tadi
berdiferensiasi menjadi jaringan lain.
Jaringan meristem ada dua jenis, yaitu:
a. Jaringan meristem apikal
b. Jaringan meristem lateral
Jaringan meristem
lateral meliputi:
-
Kambium
gabus (felogen)
Pertumbuhan felogen menghasilkan jaringan
gabus.
-
Kambium
fasis
Berperan membentuk xilem sekunder ke arah dalam dan
membentuk floem sekunder ke arah luar, selain
itu juga menghasilkan sel-sel hidup yang berderet-deret menurut arah jari-jari dari bagian xilem ke
bagian floem yang disebut jari-jari empulur.
itu juga menghasilkan sel-sel hidup yang berderet-deret menurut arah jari-jari dari bagian xilem ke
bagian floem yang disebut jari-jari empulur.
-
Kambium
interfasis
Merupakan kambium yang membentuk jari-jari
empulur
4). Pertumbuhan Terminal
Terjadi pada ujung akar dan ujung batang tumbuhan berbiji yang
aktif tumbuh. Terdapat 3 daerah (zona) pertumbuhan dan perkembangan.
a. Daerah pembelahan (daerah
meristematik)
Merupakan
daerah yang paling ujung dan merupakan tempat terbentuknya sel-sel baru.
Sel-sel di daerah ini mempunyai inti sel yang relatif besar, berdinding tipis,
dan aktif membelah diri.
Merupakan
daerah hasil pembelahan sel-sel meristem. Sel-sel hasil pembelahan tersebut
akan bertambah besar ukurannya sehingga menjadi bagian dari daerah
perpanjangan. Ukuran selnya bertambah beberapapuluh kali dibandingkan sel-sel
meristematik.
c. Daerah diferensiasi
Merupakan daerah yang terletak di bawah daerah pemanjangan. Selsel di daerah ini umumnya mempunyai dinding yang menebal dan beberapa di antaranya mengalami diferensiasi menjadi epidermis, korteks, dan empulur
3. FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
A. Faktor Internal
1). Faktor Genetik
B. Faktor Ekternal
Merupakan daerah yang terletak di bawah daerah pemanjangan. Selsel di daerah ini umumnya mempunyai dinding yang menebal dan beberapa di antaranya mengalami diferensiasi menjadi epidermis, korteks, dan empulur
3. FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
A. Faktor Internal
1). Faktor Genetik
Setiap
jenis tumbuhan membawa gen untuk sifat-sifat tertentu, seperti berbatang tinggi
atau berbatang rendah. Tumbuhan yang mengandung gen yang baik dan didukung
lingkungan yang sesuai akan memperlihatkan pertumbuhan yang baik pula.
2) Faktor Hormonal
Faktor
internal yang mempengaruhi pertumbuhan, yaitu hormon. Hormon tumbuhan ditemukan
oleh F. W. Went pada tahun 1928. Hormon berasal dari bahasa Yunani hormalin
yang berarti penggiat. Hormon tumbuhan disebut fitohormon. Fitohormon
tersebut, yaitu:
a. Auksin atau AIA (Asam Indol
Asetat)
Auksin
merupakan senyawa asam asetat dengan gugusan indol dan derivat-derivatnya.
Pertama kali auksin ditemukan pada ujung koleoptil kecambah Avena sativa.
Pusat pembentukan auksin adalah ujung koleoptil (ujung tumbuhan). Fungsi
auksin, yaitu:
-
Merangsang perpanjangan sel.
-
Merangsang pembentukan bunga dan
buah.
-
Merangsang pemanjangan titik tumbuh.
-
Mempengaruhi pembengkokan batang.
-
Merangsang pembentukan akar lateral.
-
Merangsang terjadinya proses
diferensiasi.
b. Gibberellin
Gibberellin
merupakan hormon yang pertama kali ditemukan pada jamur Gibberella
fujikuroii yang parasit pada tumbuhan padi. Ditemukan oleh Kuroshawa pada
tahun 1926. Fungsi gibberellin, yaitu:
-
Merangsang pembelahan sel kambium.
-
Merangsang pembungaan lebih awal
sebelum waktunya.
-
Merangsang pembentukan buah tanpa
biji.
-
Merangsang tanaman tumbuh sangat
cepat sehingga mempunyai ukuran raksasa.
c. Sitokinin
Sitokinin
merupakan kumpulan senyawa yang fungsinya mirip satu sama lain. Fungsi
sitokinin yaitu:
-
Merangsang proses pembelahan sel.
-
Menunda pengguguran daun, bunga, dan
buah.
-
Mempengaruhi pertumbuhan tunas dan
akar.
-
Meningkatkan daya resistensi
terhadap pengaruh yang merugikan. seperti suhu rendah, infeksi virus, pembunuh
gulma, dan radiasi.
-
Menghambat (menahan) menguningnya
daun dengan jalan membuat kandungan protein dan klorofil yang seimbang dalam
daun (senescens).
d. Gas Etilen
Gas
etilen merupakan hormone tumbuh yang dalam keadaan normal berbentuk gas. Fungsi
gas etilen, yaitu:
-
Membantu memecahkan dormansi pada
tanaman, misalnya pada ubi dan kentang.
-
Mendukung pematangan buah.
-
Mendukung terjadinya abscission (pelapukan)
pada daun.
-
Mendukung proses pembungaan
- Menghambat pemanjangan akar pada beberapa spesies tanaman dan dapat menstimulasi pemanjangan batang.
- Menghambat pemanjangan akar pada beberapa spesies tanaman dan dapat menstimulasi pemanjangan batang.
-
Menstimulasi perkecambahan.
-
Mendukung terbentuknya bulu-bulu
akar.
e. Asam Absisat (ABA)
Asam
absisat merupakan hormon tumbuh yang hampir selalu menghambat pertumbuhan, baik
dalam bentuk menurunkan kecepatan maupun menghentikan pembelahan dan
pemanjangan sel bersama-sama. Fungsi asam absisat, yaitu:
-
Menghambat perkecambahan biji.
-
Mempengaruhi pembungaan tanaman.
-
Memperpanjang masa dormansi umbi-umbian.
-
Mempengaruhi pucuk tumbuhan untuk
melakukan dormansi.
f. Kalin
Kalin
merupakan hormon yang mempengaruhi pembentukan organ. Berdasarkan organ yang
dipengaruhinya, kalin dibedakan atas:
-
Rhizokalin, mempengaruhi pembentukan
akar.
-
Kaulokalin, mempengaruhi pembentukan
batang.
-
Filokalin, mempengaruhi pembentukan
daun.
-
Antokalin, mempengaruhi pembentukan
bunga.
g. Asam Traumalin
Bila
tumbuhan terluka, luka tersebut dapat diperbaiki kembali. Kemampuan itu disebut
restitusi atau regenerasi. Peristiwa ini dapat terjadi karena adanya asam
traumalin (asam traumalat)
B. Faktor Ekternal
a. Nutrisi
Nutrisi
yang diperlukan tumbuhan bukan hanya CO2
dan H2O tetapi juga elemen-elemen (unsur-unsur) yang lainnya.
b. Air
Fungsi
air antara lain:
-
Untuk fotosintesis.
-
Mengaktifkan reaksi-reaksi enzim.
-
Membantu proses perkecambahan biji.
-
Menjaga (mempertahankan kelembapan).
-
Untuk transpirasi.
-
Meningkatkan tekanan turgor sehingga
merangsang pembelahan sel.
-
Menghilangkan asam absisi.
c. Cahaya
Setiap
tumbuhan memerlukan cahaya untuk pertumbuhan, karena cahaya sangat berperan
dalam fotosintesis dan fotomorfogenesis. Biji tumbuhan yang berkecambah dan
tumbuh di tempat yang gelap/tidak ada cahaya ternyata tumbuhnya tidak normal
dengan ciri tumbuhnya sangat cepat, perawakan tumbuhan tampak tinggi dan
ramping, batangya lemah dan batang tidak berwarna hijau tetapi pucat. Gejala
ini disebut etiolasi.
Fotoperodisme adalah respon tumbuhan terhadap lamanya penyinaran
(panjang pendeknya hari) yang dapat merangsang pembungaan. Istilah
fotoperodisme digunakan untuk fenomena dimana fase perkembangan tumbuhan
dipengaruhi oleh lama penyinaran yang diterima oleh tumbuhan tesebut.
Beberapa jenis tumbuhan perkembangannya sangat dipengaruhi oleh lamanya
penyinaran, terutama dengan kapan tumbuhan tersebut akan memasuki fase
generatifnya
Berdasarkan
persyaratan panjang hari untuk pembungaan, sebagian besar tumbuhan dibagi
menjadi tiga kelompok utama, yaitu:
1. Tumbuhan
berhari pendek/short day plant (tumbuhan
bermalam panjang):
Tumbuhan yang berbunga hanya apabila mendapatkan
periode terang yang lebih pendek dari periode
terang kritisnya untuk berbunga. Contoh: Chrysanthenum, Poinsetia, dan beberapa kultivar kacang
kedelai.
terang kritisnya untuk berbunga. Contoh: Chrysanthenum, Poinsetia, dan beberapa kultivar kacang
kedelai.
2. Tumbuhan
berhari panjang/long day plant (tumbuhan
bermalam pendek):
Tumbuhan yang berbunga hanya apabila mendapatkan periode
terang lebih panjang dari periode terang
kritisnya untuk berbunga. Contoh: Bayam, Lobak, Selada, Iris, dan beberapa kultivar serealia.
kritisnya untuk berbunga. Contoh: Bayam, Lobak, Selada, Iris, dan beberapa kultivar serealia.
3. Tumbuhan
berhari netral/day-neutral plant:
Tumbuhan yang masa berbunganya tidak dipengaruhi oleh
fotoperiode. Contoh: Tomat, Padi.
d. Suhu atau Temperatur
Suhu
optimum (15°C hingga 30°C) merupakan suhu yang paling baik untuk pertumbuhan.
Suhu minimum (± 10°C) merupakan suhu terendah di mana tumbuhan masih dapat
tumbuh. Suhu maksimum (30°C hingga 38°C) merupakan suhu tertinggi dimana
tumbuhan masih dapat tumbuh.
e. . Kelembapan
Kelembapan
ada kaitannya dengan laju transpirasi melalui daun karena transpirasi akan
terkait dengan laju pengangkutan air dan unsure hara terlarut. Bila kondisi
lembap dapat dipertahankan maka banyak air yang diserap tumbuhan dan lebih
sedikit yang diuapkan. Kondisi ini mendukung aktivitas pemanjangan sel sehingga
sel-sel lebih cepat mencapai ukuran maksimum dan tumbuh bertambah besar.
f. Oksigen
Untuk
pemecahan senyawa bermolekul besar (saat respirasi) agar menghasilkan energi
yang diperlukan pada proses pertumbuhan dan perkembangannya.